Langsung ke konten
  • Beranda
    • Kirim pesan secara privatTetap terhubungTerhubung di grupEkspresikan diriDibuat agar amanBagikan keseharian AndaIkuti saluran
  • Privasi
  • Pusat Bantuan
  • Blog
  • Untuk Bisnis
  • Unduh
Unduh
Ketentuan & Kebijakan Privasi2025 © WhatsApp LLC
Halaman Utama WhatsAppHalaman Utama WhatsApp
    • Berkirim pesan secara privat

      Kontrol privasi dan enkripsi end-to-end.

    • Tetap terhubung

      Berkirim pesan dan menelepon secara gratis* di seluruh dunia.

    • Terhubung di grup

      Perpesanan grup memudahkan urusan Anda.

    • Ekspresikan diri

      Katakan dengan stiker, suara, GIF, dan masih banyak lagi.

    • Dibuat agar aman

      Lapisan perlindungan untuk membantu Anda tetap aman

    • Bagikan keseharian Anda

      Bagikan foto, video, catatan suara di Status

    • Ikuti saluran

      Terus terinfokan mengenai topik-topik yang Anda minati

  • Privasi
  • Pusat Bantuan
  • Blog
  • Untuk Bisnis
  • Aplikasi
LoginUnduh
  • Cerita WhatsApp

  • Cerita Bisnis Kecil

  • Cerita Bisnis Kecil dari Indonesia


Batik Kultur

Ketika masih remaja, Dea Valencia Budiarto sudah menyadari keinginannya untuk berbagi ragam pola dan warna tekstil batik tulis Indonesia dengan orang lain. Saat berusia 17 tahun, dia mulai membuat gaun dari koleksi batik lawas ibunya.

Setelah memproduksi dua puluh pakaian, lahirlah Batik Kultur, merek pakaian wanita dari Semarang, Jawa Tengah.

Sejak diluncurkan pada tahun 2011, merek ini telah berkembang dengan berdirinya dua toko ditambah dengan kehadiran online yang kuat. Batik Kultur mempekerjakan 110 penjahit lokal dan memproduksi hingga 1.500 pakaian setiap bulan. Seiring meningkatnya minat pelanggan dengan koleksinya, Dea ingin menyelaraskan komunikasi eksternal mereknya dan beralih ke aplikasi WhatsApp Business untuk melakukannya.

Dua puluh persen lalu lintas online Batik Kultur berasal dari aplikasi WhatsApp Business

Dea mengatakan bahwa 20 persen lalu lintas online Batik Kultur datang melalui aplikasi dan 70 persennya menghasilkan penjualan. Fitur pesan di luar jam kerja membantu tim Dea untuk tetap terhubung dengan pelanggan di luar jam kantor. Selain itu, fitur balas cepat pada aplikasi WhatsApp Business memampukan mereka untuk dapat menjawab pertanyaan umum mengenai produk Batik Kultur dengan lebih cepat dan lebih sistematis.

Perdagangan artisan seperti batik tulis semakin ditinggalkan di Indonesia. Kehadiran dunia mode modern telah mengancam keberadaannya, oleh karena proses pembuatan batik tulis yang membutuhkan waktu lama dan tidak lagi menguntungkan seperti dulu. Dea ingin membantu melestarikan tradisi nasional serta membagikan misi modenya yang maju dengan dunia. Melalui Batik Kultur — serta dengan bantuan aplikasi WhatsApp Business — dia melaksanakan perannya.


Lebih banyak Cerita dari Indonesia

Telusuri lebih banyak
  • Pia Saronde

    Pia Saronde

    Indonesia
  • DYA DHAIRYA

    DYA DHAIRYA

    Indonesia
Unduh
Logo Utama WhatsApp
Logo Utama WhatsApp
Unduh
Yang kami lakukan
FiturBlogKeamananUntuk Bisnis
Siapa kami
Tentang kamiKarierPusat MerekPrivasi
Gunakan WhatsApp
AndroidiPhoneMac/PCWhatsApp Web
Perlu bantuan?
Hubungi KamiPusat BantuanAplikasiImbauan Keamanan
Unduh

2025 © WhatsApp LLC

Ketentuan & Kebijakan Privasi
Peta situs